Sungai Kiab Jaya Diduga Kembali Tercemar Limbah, Jangka Waktu 35 Jam Air Kembali Berubah. Ada Apa?
Minggu, 23-01-2022 - 15:53:24 WIB
TERKAIT:
   
 

PELALAWAN - Sungai Kiab Jaya kembali tercemar, diduga berasal dari limbah PT. Sri Indrapura Sawit Lestari ( SISL) yang terletak di desa kerinci kiri, kecamatan kerinci kanan, kabupaten Siak, Riau Sabtu  (22/01/2022).


Lagi lagi membandel, PT SISL diduga sengaja membuang limbah ke aliran sungai Kiab Jaya


Diketahui oleh masyarakat Sungai Kiab tampak menghitam pada Jumat 21 Januari 2022. Warga Desa Kiab pun mulai resah karena aktifitas mereka terganggu sebab sungai yang biasa mereka gunakan untuk fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) kini tak bisa digunakan.


Pencemaran sungai ini tidak hanya kali ini saja, bahkan PT. SISL sudah pernah di laporkan oleh tokoh masyarakat Kiab Jaya kepada pihak yang berwajib atas dugaan pencemaran lingkungan.
Dampak lingkungan yang di akibatkan cukup parah, namun PT.SISL seakan tidak perduli, tetap membandel dengan pencemaran lingkungan tersebut.


15 September 2021 lalu pihak pejabat sementara(PJ) Kiab Jaya telah melakukan kesepakatan yang di tandatangani oleh pihak pejabat kepala Desa setempat dan di setujui/ditandatangani oleh Humas PT. SISL Wiko Andrianto. Diantara kesepakatan tersebut adalah ; pihak perusahaan tidak dibenarkan lagi membuang limbah ke sungai Kiab, Normalisasi sungai dari jembatan PT SISL sampai ke jembatan RT.10/RW.04 jalan Kelompok Tani, penyebaran benih ikan di sungai Kiab sebanyak 50.000 ekor bibit ikan air tawar, MCK Surau Suluk sebanyak 8 pintu.

Dari hasil pantauan awak media di sungai, Sabtu pukul 12.30wib Jajang(45) sopir, ketika ditanyai ternyata mobilnya mogok sudah 4 hari. Ia mengatakan, "saya memancing di sini hari Jumat 22 Januari 2022. Mulai pagi Jumat airnya hitam pekat sampai hari ini (Sabtu) dan tak ada satu ekorpun ikan yang dapat, dari pada saya dimobil lebih baik saya coba mancing disini," jelasnya.

Saat di Konfirmasi Sabtu 22 Januari 2022 salah seorang warga inisial N (wanita) mengatakan, "pagi tadi terlihat hitam pekat. Kalau dulu saya pernah mandi dengan kondisi air tercemar seperti ini, badan saya langsung gatal-gatal, orang lainpun juga gitu makanya kami langsung buat sumur bor," terang N. 

Ketua RT.03/RW.07 Misnan menuturkan, "Biasanya saya juga mancing di sana melimpah ikannya, tapi pagi tadi (sabtu) saya mancing tak dapat seekor ikan pun," katanya


"Selagi masih berdiri pabrik itu, tidak akan selesai masalah pencemaran lingkungan ini. Bahkan kami akan lakukan demo supaya pabrik itu di tutup. Dari dulu kayak gitu, mengulah, di selesaikan, mengulah lagi, tak akan ada selesai kalau tidak ada perubahan selain ditutup pabrik tu," ujar RT dengan kesalnya kepada awak media. Hal senada disampaikan inisial DM(30) saat berkumpul warga bersama ketua RT. 


Sementara Kades Herman saat dijumpai di kediamannya Sabtu 22 Januari mengatakan, "waktu itu saya sudah tidak menjabat, tetapi saya mewakili aspirasi masyarakat Kiab mendatangi PJ.Desa Kiab Jaya minta di selesaikan dengan PT. SISL menyangkut limbah, tapi setelah itu tidak ada lagi konfirmasi dengan saya dalam artian tidak ada penyelesaian dengan kami dari pihak masyarakat, dan selesai diantara mereka saja," ujar Kades.
"Sampai terakhir ada kesepakatan antara mereka dengan PT SISL,"tambahnya.


Kades menerangkan bahwa belum semua permintaan masyarakat di penuhi, seperti MCK sampai sekarang belum, namun sungai sudah di normalisasi sebanyak 500.M dan belum sampai target. Pada saat penebaran benih ikan ia ikut di bawa oleh pihak PT karena pada saat itu ia sudah sah menjadi kades terpilih namun belum dilantik. Penebaran benih ikan dikatakannya berkisar bulan Desember lalu dengan jumlah benih sekitar 4000 ekor bibit, sementara perjanjian adalah 50.000 ekor bibit ikan air tawar.
Saat ditanya mengenai permasalahan pencemaran sungai ia mengungkapkan kekecewaannya,"kami kecewa, sangat kecewa dan sangat menyayangkan sekali persoalan itu apabila benar seperti itu adanya. Apalagi kami hendak mengadakan Tirakat Suluk pada bulan Februari 2022 di surau dekat sungai ini, dan balimau Kasai untuk menyambut bulan suci ramadhan," ungkap Herman.
"Kami akan ambil tindakan dengan menyurati kembali perusahaan kenapa bisa terjadi seperti itu. Kalau memang itu terjadi lagi memang harus di lakukan upaya hukum lagi jika perlu di demo," tambahnya.

Setelah pihak Humas PT.SISL Wiko di hubungi Kades, awak media bersama dengan Kades menuju lokasi tercemarnya sungai dan bersama-sama melihat kondisi sungai. Sesampainya di sungai sekira pukul 17.00 WIB air sungai sudah mengalami perubahan, tidak pekat lagi. Wiko langsung menunjukkan sungai dalam keadaan baik-baik saja dan langsung meminum air sungai tersebut untuk membuktikan bahwa air tidak tercemar.


Sementara pada saat awak media menawarkan sample air yang di ambil oleh warga bersama awak media pada saat air masih pekat, humas PT SISL itu tidak berani untuk meminumnya.


"Kami ini bukannya mengeluarkan biaya yang kecil Lo pak, membersihkan sungai,memberikan bibit itu bukan biaya yang kecil, tidak mungkin kita sembarangan aja," kata Wiko kepada awak media.


Sementara saat di tanya MCK, pihaknya mengatakan masih dalam proses. Saat di tanya hasil tes labor oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Riau saat datang bersama ketua DPRD Kabupaten Pelalawan pada Tahun 2021 lalu. Silahkan bapak cek ke DLH Kabupaten Siak dan Pelalawan,“ Jelas Wiko.


"Yang namanya limbah, biota sungai itu sudah pasti mati, ya ngga?
Tapi sekarang kan memang sedang musim kemarau, dan memancing ikan itu kan tidak melulu harus dapat,nanti saya akan tekankan ke manajemen supaya tidak ada lagi pembuangan limbah," ujar Wiko.


Dalam jangka waktu 35 jam air sudah mengalami perubahan namun masyarakat sempat memfoto dan memvideokan kondisi sungai saat masih dalam kondisi tercemar dan berwarna gelap/pekat. Demikian disaksikan warga Dusun Pasaon bahwa air masih tercium bau limbah pada sabtu sore.


(Tim/DR)







 
Berita Lainnya :
  • Resmi Dilantik Sebagai Pj Bupati, Hambali Siap Membangun Kabupaten Kampar Lebih Baik
  • 22 dari 25 Propemperda Direncanakan Akan Diproses pada 20 November 2023
  • Antisipasi C3 Polsek Bandar Sei Kijang Lakukan Patroli
  • Jalan Lintas Desa Makmur Rusak, Ketua PWMOI Minta Pemkab Pelalawan Jangan Abaikan Keluhan Warga
  • Pelabuhan Penyeberangan Roro di Pulau Burung Segera Dibangun Pemkab Inhil
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Resmi Dilantik Sebagai Pj Bupati, Hambali Siap Membangun Kabupaten Kampar Lebih Baik
    02 22 dari 25 Propemperda Direncanakan Akan Diproses pada 20 November 2023
    03 Antisipasi C3 Polsek Bandar Sei Kijang Lakukan Patroli
    04 Jalan Lintas Desa Makmur Rusak, Ketua PWMOI Minta Pemkab Pelalawan Jangan Abaikan Keluhan Warga
    05 Pelabuhan Penyeberangan Roro di Pulau Burung Segera Dibangun Pemkab Inhil
    06 Jadi Pilot Project ILP, Kemenkes Tinjau Puskesmas Bontobangun
    07 Camat Singingi Hilir Tinjau Parit Gajah, Diduga Perkebunan PT. Air Kampar Grup Tidak Memiliki Izin Prinsip
    08 Peduli Bencana Sumbar, Polsek Bandar Sei Kijang Lakukan Galang Dana
    09 Ratusan Atlit Muda Bulukumba Ikut Talent Scouting Season 2024 Akademi PSM Makassar
    10 Jalan Lintas Kecamatan Idra Makmur Julok Telan Korban
    11 Hadiri Pelantikan PPK, Bupati Andi Utta: Bekerja Profesional, Jaga Integritas
    12 Ketua DPW Sosial dan Lingkungan Hidup Beri Peringatan Tegas terhadap PT. Air Kampar Grub terkait Penggalian Parit
    13 Empat Rumah Warga Desa Seuneubok Rambong Rusak Akibat Diterjang Angin Kencang
    14 Bupati Rezita Meylani Yopi SE, Menghadiri Pisah Sambut Kodim 0302 INHU di Gedung Dang Purnama
    15 Cegah Terjadinya Laka Lantas dan C3, Personil Unit Lantas Polsek Bandar Sei Kijang Lakukan Patroli
    16 Tingkatkan Kapasitas Aparatur Kampung, Bupati Alfedri Bawa Sekdes Belajar di Kota Tahu.
    17 Bupati Andi Utta Motivasi Peserta Pelatihan Kompetensi: Jangan Santai, Lanjutkan!
    18 Warga Seberang Kota Jambi Gelar Demo Stop Tongkang Batubara
    19 Chandra Yoga Sebut Rekonstruksi Pembunuhan Karyawan PT. Agritasari Prima Membuat Terangnya Perkara
    20 Anita Noeringhati Siap Deklarasi Jadi Cawagub Sumsel Dampingi Mawardi Yahya, Tunggu Rekomendasi
    21 Mayat Diduga Korban Banjir Diserahkan Polsek Kuantan Tengah ke Pihak Puskesmas Kecamatan Kamang, Kabupaten Sijunjung
    22 Kejati Aceh Geledah Kantor BRA
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Busernews24.com | Situs Berita Aktual Terpercaya