Respon DLH dan Gakkum Lambat Atas Dugaan Tercemarnya Sungai, Pihak PT.SISL Diindikasi Kelabui Gakkum, Masyarakat Kecewa
PELALAWAN - Tim GAKKUM Provinsi Riau Adi Candra, didampingi DLH kabupaten Pelalawan serta tim Labor dari ALS turun langsung ke PT. Sri Indra pura Sawit Lestari ( PT. SISL ) di Desa Kiab Jaya, Kecamatan Bandar Seikijang, Kabupaten Pelalawan, Riau. Selasa (08/02/0/2022).
GAKKUM Provinsi Riau dan tim turun langsung kelapangan (Sungai Kiab). Ketika turun kelapangan, manager PT. SISL langsung mengarahkan tim GAKKUM ke salah satu sungai yang dengan kondisi sungai terlihat bersih airnya.
Namun, Ketua LSM Projamin Nila Hermawati.SH beserta Masyarakat Kiab jaya dan masyarakat Rantau baru bawah mengarahkan untuk mengambil sampel Di kolam 10 yang langsung ada box control pembuanggan ke sungai, karena apa yang ditunjukkan oleh pihak perusahaan terlihat untuk menutupi hasil - hasil yang akan di periksa. Pihak perusahaan di indikasikan menutupi limbah yang di buang ke sungai, karena pernyataan dari managemen PT. SISL mengatakan hanya limbah tangkos yang merembes ke sungai.
Begitu dibawa ke kolam / waduk 10 hasil dari pemeriksaan di tempat oleh tim Labor PHnya 10, suhu air yang berada di kolam /Waduk penampungan 33. Derajat Celcius, dengan keadaan suhu udara 37 derajat Celcius, sedangkan saat diadakan pengecekan kadar Limbah di kolam/waduk 10 menunjukkan angka 1988 setelah itu alat error', jadi hasil yang ada di lapangan akan di bawa ke Pekanbaru dan akan di bawa langsung ke Laboratorium.
Adi Candra belum bisa mengambil kesimpulan dengan hasil yang kita dapati saat ini, "karena hasil lengkapnya nanti kita ketahui dan lebih lengkap dari laboratorium, ada ketidak singkronan yang disampaikan oleh management dengan yang diperlihatkan oleh ketua LSM Projamin."
"Yang di perlihatkan dan yang disampaikan oleh pihak management bahwa limbah yang mengalir ke sungai karena adanya tumpukan tangkos yang tinggi maka merembes dan mengalir kesungai," ujar Candra.
Ketua LSM Projamin menambahkan, "fakta yang ditemukan saat di kolam / waduk 10 sangat bertolak belakang," ujarnya.
Dengan ketidakhadiran kepala desa Kiab jaya (HERMAN) saat Gakkum dan Tim turun kelapangan sangat disayangkan oleh masyarakat. "Beliau itukan orang yang di percayakan oleh masyarakat Kiab jaya, kita telpon tidak diangkat, berarti dia tidak perduli dengan masyarakat yang sudah menanggung penderitaan selama 6 tahun ini," ujar ketua LSM Projamin.
Ditambahkan oleh warga yang tidak ingin disebutkan namanya, ia merasa kecewa atas tanggapan dari DLH dan Gakkum yang lambat dalam merespon keluhan warga masyarakat.
"kami sebagai warga sangat kecewa, sebab kejadian sungai tercemar sehingga ikan mati itu pada tanggal 28 Januari 2022 lalu. Hingga kini sudah 11 hari lamanya dan pada 8 Februari 2022 barulah pihak DLH dan Gakkum turun ke lokasi untuk mengambil sample, sementara air sudah jernih. Ditambah lagi hujan turun beberapa hari ini air sungai kiab jaya naik tinggi dari biasanya, coba saat kejadian tersebut air samplenya di cek labor," ujarnya kepada wartawan busernews24.com
Sementara, saat dikonfimasi kades kiab jaya Herman, via seluler atas ketidakhadirannya saat itu ia mengatakan bahwa tidak ada yang mengundang ataupun memberitahuinya.
"Saya sama sekali tidak tahu, seharusnya pihak perusahaan ataupun DLH memberitahu saya."
"Saya yang selama ini berkoar-koar masalah tercemarnya sungai Kiab itu, itu artinya saya perduli dengan masyarakat. kenapa tidak ada yang memberitahu saya kalau mereka datang," ujarnya kesal.
Diketahui tim Gakkum sehari sebelumnya telah turun ke PT.SISL namun karena alasan pihak labor belum ada, karena itu Gakkum turun kembali.(Tim Ded)
Sumber : Nila dan Hendrik jerman
Komentar Anda :