KUANTAN SINGINGI - Seorang pria inisial (IS) mengaku telah dirugikan oleh seorang diduga wanita malam sekaligus Mucikarinya. Kepada awak media ini, IS mengaku telah diperas oleh keduanya di Hotel Latifa Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau dan diancam akan menyebarkan rekaman vidio bersama diduga wanita malam tersebut.

Inisial (IS) juga telah menyampaikan informasi tersebut kepada Aparat kepolisian atas dugaan menyediakan Wanita Malam.

“Saya semalam ribut di penginapan Hotel Latifa sekitar pukul 00.30 WIB, Mohon maaf saya ada berjumpa dengan Wanita Malam dan Mucikari. Pada saat itu saya menghubungi Wanita Malam itu lewat telepon seluler saya, pada saat saya berjumpa keluar bahasa yang tidak enak didengar di telinga saya, ada bahasa ancaman akan menyebarluaskan foto dan rekaman suara pada saat saya melakukan hubungan dengan Wanita Malam tersebut. Mohon maaf memang itu kesalahan saya, karena saya melakukan hubungan kontak dengan Wanita Malam tersebut. Disisi lain saya takut bermunculan korban selanjutnya, tapi saya sudah melaporkan hal ini terhadap pihak kepolisian terdekat, atas dugaan Penginapan Hotel Latifa menyediakan Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) dan bekerja sama dengan Penyalur informasi (Mucikari) untuk mencari tamu hidung belang," ujar IS kepada awak media ini Jumat (16/06/2023).

Terkait informasi yang diberikan oleh IS, Awak Media langsung menuju Penginapan Hotel Latifa yang diduga menyediakan kupu-kupu malam, yang berada di tengah Kota Teluk Kuantan untuk melakukan wawancara terhadap pemilik Hotel Latifa. Pada saat sampai di tempat, awak media bertemu dengan pengurus Hotel Latifa inisial PD. Pemilik Penginapan Hotel Latifa, Elvi Yuliana, diwakili oleh PD membenarkan bahwa telah terjadi keributan pada 15 Juni malam.

"Benar pak..! Semalam ada keributan di sini pak, tapi kami tidak tahu soal permasalahan tersebut itu apa. Tapi dari bahasa wanita dan diduga Mucikari itu saya jadi terkejut pak, karena bahasa wanita itu minta tambahan bayaran soal bokingan. Saya heran dan langsung bingung sejenak, karena sebelumnya saya tidak tahu itu Wanita Malam dan Mucikari. Pada saat itu saya minta keterangan dari wanita itu, jika kamu benar wanita PSK kami mohon maaf angkat kaki dari hotel kami, kami tidak mau ada masalah dengan pihak yang berwajib pada saat itu pulak wanita PSK beserta Germonya angkat kaki dari Hotel Latifa ini," ujar PD kepada Awak Media.

"Sebelumnya wanita itu cuman sendiri nginap di hotel pak dengan membawa identitas berupa KTP yang alamat tinggalnya di luar Kota Kabupaten Kuantan Singingi ini, setelah 2 hari tidak ada mencurigakan saya biarkan aja pak. Akan tetapi kok bisa inisial IS nginap di hotel kami tanpa sepengetahuan kami, rupanya wanita ini diam-diam bawa tamunya ke dalam pada saat penjaga kasir lagi tidur. Tidak tahu permasalahannya, terjadi keributan dan keluar bahasa yang tidak enak didengar dari wanita itu,"tambahnya.

PD menyampaikan kepada awak media ini bahwa pihaknya menyangkal telah menampung Wanita PSK dan Mucikari. "Sebelum tamu berkunjung kami selalu mengecek dan memeriksa identitas tamu dengan menunjukan KTP. Jika tamu tersebut dari luar kota yang menginap di hotel kami, kami pihak hotel selalu menanyakan tujuan ke Teluk Kuantan dalam rangka apa. Jika ada yang mencurigakan pasti kami akan menghubungi pihak berwajib. Terlebih itu saya mintak maaf selaku pemilik Penginapan Hotel Latifa beserta pengurus, masi belum sempurna mengecek identitas tamu berserta tujuannya apa, berkemungkinan Wanita itu berhasil mengelabuhi Pengurus Hotel Latifa. Ya namanya Manusia ini tidak ada Sempurna pasti ada kelemahannya." Ujar PD.

Terkait informasi yang disampaikan IS yang merasa telah diperas oleh diduga Wanita Malam dan diduga Mucikari yang belum tahu identitas tersebut, awak media telah menghubungi Kapolsek Kuantan Tengah KOMPOL Syafri Joni. SE. Melalui pesan WhatsApp.

"Terimakasih infonya, nanti akan saya sampaikan ke anggota Reskrim." Ujar Kapolsek Kuantan tengah KOMPOL Syafri Joni, SE. (Gian)