Kades Kompe Berangin Bagikan 1.500 Bibit Sawit Program Ketahanan Pangan kepada Masyarakat
KUANTAN SINGINGI - Kepala Desa Kompe Berangin Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, Nuraisyah menjelaskan bahwa inovasi teknologi dan pengetahuan ilmiah dapat berkontribusi untuk menciptakan solusi-solusi yang lebih efektif dan efisien dalam mencapai ketahanan pangan yang lebih baik. Hal itu dikemukakannya kepada awak Media Rabu, (20-09-2023) sekira pukul 14:40 WIB.
1500 Bibit Sawit dibagikan kepada masyarakat dengan Dua (2) kelompok Tani. Dalam kelompok Tani Tersebut dibagikan Per-KK masyarakat Desa Kompe Berangin Kecamatan Cerenti yang jumlahnya 50 KK yaitu Satu (1) KK 30 Bibit Sawit dengan syarat mempunyai lahan Kebun Sawit.
"Ya saya sebagai Kepala Desa Kompe Berangin Kecamatan Cerenti Nuraisyah telah membagikan 1500 Bibit Sawit kepada masyarakat dengan jumlah 50 KK, dalam 50 KK ini ada 2 Kelompok Tani. tentunya pembagian Bibit sawit ini yang mempunyai lahan atau kebun sawit. Pembagian Bibit Sawit ini dibagikan per-1 KK 30 Bibit Sawit," ujarnya.
"Ada 3 ketahanan Pangan di Desa Kompe Berangin yaitu, Jagung Palawija Nabati, Hewani Bibit Ikan dan Pakan dan Bibit sawit yang dibagikan ke masyarakat Desa Kompe Berangin dan ADM," terangnya.
"Saya telah mempelajari lebih lanjut tentang tantangan dan peluang yang ada dalam ketahanan pangan berkelanjutan dan mengembangkan keahlian yang diperlukan untuk menciptakan solusi inovatif, kita juga harus bekerja sama dengan pemangku kepentingan dan masyarakat untuk mengembangkan program yang dapat meningkatkan kesadaran tentang isu-isu ketahanan pangan dan mendorong aksi kolektif untuk mencapai tujuan tersebut,"cakap Kades.
"Setelah saya mempelajari dan memahami berbagai proses bisnis dari ketahanan pangan dan pertanian Bibit Kelapa Sawit, maka saya harus dapat mengetahui visi dan misi dalam bidang pangan dan pertanian. Visi yang dapat kita tarik adalah menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan dan berdaya saing, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan konsumen," katanya.
Kades menjelaskan, sedangkan Misinya adalah meningkatkan produksi pangan, menjaga kualitas dan keamanan pangan, mengurangi kerentanan terhadap Perekonomian masyarakat dan perubahan iklim, serta meningkatkan akses ke pangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Kemudian, lanjut Kades untuk mencapai visi dan misi pangan dan pertanian tersebut, perlu dilakukan berbagai tindakan strategis seperti meningkatkan investasi dalam riset dan pengembangan, meningkatkan keterampilan petani, memperkuat sistem pengawasan dan kontrol kualitas, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam, serta mengembangkan pasar yang berkelanjutan bagi petani dan konsumen.
"Saya pun juga minta maaf terhadap masyarakat yang belum mendapatkan Bibit Sawit yang sumber dana dari DD tentang perincian APBN dalam Pemerintahan, karena proses ini dalam rangkap tahap. Adapun jika diberikan umur panjang, in syaa Allah saya akan berusaha untuk mengajukan lagi program seperti ini dengan masyarakat yang belum dapat Bibit Sawit sesuai aturan," katanya.
Untuk program ketahanan pangan dan hewani sendiri sebagaiman diatur dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa adalah termasuk dalam kategori priotitas yang diarahkan bagian program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa dalam rangka untuk mewujudkan Desa tanpa kelaparan (SDG’s ke-2), yang kegiatannya meliputi:
1. mengembangan usaha pertanian, perkebunan, perhutanan, peternakan dan/atau perikanan.
2. Pembangunan lumbung pangan Desa.
3. pengolahan pasca panen, dan penguatan ketahanan pangan lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa. (Sugianto)
Komentar Anda :