PELALAWAN - Masyarakat di Kelurahan Sorek Satu, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau mengeluh terkait program air bersih yang dianggarkan milliaran rupiah di tahun 2021. Pasalnya, masyarakat pengguna air PAM tidak bisa memanfaatkan air dengan sepenuhnya.

Salah seorang warga inisial L (40) kepada Awak Media mengatakan, di kawasan perumahan yang berada di Jalan SMA Kampung Baru tepatnya di perumnas Griya City Putri Idaman II bahwa air dalam kondisi kotor dan tak layak pakai.

"Kotor, berwarna merah dari semenjak pemasangan dulu hingga kini tidak ada perubahannya. Kami tidak pakai karena tidak naik ke tangki air kami. Alirannya juga kecil. Terkadang ada kayak berpasir pasir dan ada sampah-sampah. Sebagian ada juga yang bersih tapi keluarnya tidak deras. Dah 1 tahun la seperti ini, jangankan untuk air minum untuk menyuci dan mandi pun gak bisa di pakai airnya. Bahkan ada juga yang tidak jalan airnya," ujarnya.

Warga mengaku belum dimintai uang bulanan oleh pengelola air PAM namun pada saat pemasangan awal warga diminta Rp. 50.000,- per rumah.

 "Bagaimana kami mau bayar bulanan airnya saja tidak dapat digunakan lebih baik kami menggunakan air sumur bor kami sendiri karena kondisi air dari sumur bor pun sama kondisinya dengan air PAM, tidak perlu keluar uang kita untuk membayar bulanan lagi, "tambahnya.

"Sewaktu pemasangan kami dikenakan biaya sebesar Rp.50.000,- untuk setiap warga yang ingin memasang. Sedangkan yang memasang dikemudian hari katanya Rp. 250.000,- ." Tutup L. 

Awak media mencoba mengkonfirmasi pihak UPTD Kelurahan Sorek Satu selaku operator mesin, Abdul Latif mengatakan, memang aliran air ke perumahan masyarakat tidak maksimal dan bisa dikatakan gagal. Pihaknya juga mengatakan bahwa ada subur bor sebanyak 2 buah.

" Tapi gagal total yang mana sumur bor tersebut adalah untuk membantu air PAM jika dihidupkan satu jam airnya tekor akan tetapi sampai saat ini gak juga ada perbaikan bisa dikatakan gagal total," ujarnya. 

Sementara jika air bersih ini tidak maksimal masyarakat akan selalu mempertanyakan kepada kita dan untuk pemasangan meteran ada lebih kurang 100 titik yang sudah terpasang di rumah rumah warga dan perumahan Griya City Putri Idaman II, dan warga masih selalu mempertanyakan kapan airnya masuk kenapa air tidak bersih dan kotor selalu nya pertanyaan itu yang kita dapatkan dari warga, "sambungnya.

Selanjutnya awak media mengkonfirmasi Kepala UPTD, Rusleli mengatakan "setelah selesai pengerjaan ada sempat sekitar 2 bulan air tersebut dapat di salurkan ke rumah-rumah warga akan tetapi sekarang ini ada kerusakan pada pompa dalam minggu ini mau diperbaikinya, dulu sempat juga diminta bulanannya ke rumah rumah warga baru berjalan sekitar 2 bulan. Dulu kan ujicoba mana yang gak masuk dan mana tau ada pipa yang bocor dan mana yang gak dikunci. Waduk nya ada kebocoran bagian bawah dan pipanya ada yang bocor juga dan sudah lama tidak ada dilakukan perawatan terakhir perawatan tahun 2014. Sementara sumur bor itu dipergunakan untuk pembantu akan tetapi sekarang ini tidak berfungsi secara maksimal jika di hidupkan selama satu jam airnya tidak keluar lagi," tutupnya.

Sebelumnya, pada awal tahun 2022 awak media pernah mengkonfirmasi terkait pelaksanaan spam air bersih kepada Kepala Dinas PUPR Pelalawan Eko Novitra, ST MSi. melalui Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, (AMPLP) Ade Rahmat Putra, ST beliau mengatakan masih dalam pemeliharaan selama 6 bulan akan tetapi hingga saat ini warga tak kunjung merasakan air bersih juga secara maksimal dan beliau juga mengatakan, bahwa anggarannya Rp.3 miliar lebih.

Sementara itu saat Awak Media Busernews24.com mengkonfirmasi Kepala Dinas PUPR Pelalawan Eko Novitra, ST MSi. melalui Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, (AMPLP) Ade Rahmat Putra, ST via WhatsApp nya pada Selasa (24/10/2023) belum memberikan keterangan resmi terkait SPAM yang belum bisa difungsikan hingga berita ini diterbitkan. (DR)