BATAM - Masyarakat di 16 kampung tua merayakan Festival Budaya di lapangan bola Muhamad Musa, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (09/11/2023)
Hadir dalam Vestival Budaya tersebut Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Indonesia, Rizal Ramli, tokoh masyarakat, Perwakilan masyarakat kampung tua di 16 titik, LBH dan WALHI yang tergabung dalam tim solidaritas nasional beserta masyarakat.

Dalam Vestival Budaya ini warga masyarakat mempersembahkan penampilan seni dan budaya Melayu melalui silat Melayu, tarian tradisional, pantun, pameran kerajinan lokal, serta kuliner khas kampung.
Riska (20) salah satu warga dari Pasir Panjang kepada Awak Media mengatakan bahwa acara vestival budaya tersebut tidak ada keterlibatan panitia melainkan masyarakat sendiri yang berinisiatif untuk menyatukan diri sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan sekaligus menjalin silaturahmi.
"Vestival ini dalam rangka menjalin silatuhrahmi kak, makanya dibuat acara seni melayu supaya lebih mempererat lagi dan agar lebih berkembang lagi kesenian Melayu ini," ujar Riska.

Selain perayaan vestival budaya, masyarakat yang hadir juga melakukan aksi damai meminta Pemko Batam agar melepaskan para tahanan dalam aksi demo beberapa waktu lalu dan menegaskan bahwa masyarakat Rempang Galang menolak relokasi.
" Kami ingin pemerintah mendengarkan masyarakat bahwasannya masyarakat menolak keras relokasi sampai detik ini tidak mau digeser sejengkal pun dan meminta supaya pahlawan kami segera dibebaskan," pintanya.
"Semoga apa yang kami inginkan bisa terwujud karena ini kampung nenek moyang kami emang dari awal kami bahagia tinggal di kampung sampai saat ini. Kami ingin pemerintah mendengarkan suara hati kami, kami tidak mau di geser atau di relokasi dan segera bebaskan tahanan. Karena mereka tidak bersalah, mereka semua baik dari dalam atau pun di luar ngebantu kami karena kita sama-sama menghargai karena kita sesama melayu, mereka juga mempertahankan hak mereka bukan mereka mencuri atau korupsi. Mereka cuma ingin ngebela kampung mereka dan semoga kami masih bisa didengar oleh pemerintah karena sampai saat ini sepertinya kami selalu di salahkan padahal yang kami bela itu hak kami. Kebenaran yang kami bela," harap Riska.

Senada, Ketua Cagar Budaya Melayu Rempang Galang, Zubri bin abdulah..asli lahir di Sembulang menyatakan bahwa masyarakat menolak relokasi dan menolak pertanyaan dari pihak pemerintah bahwa masyarakat Rempang Galang mau direlokasi.
"Dalam rangka memperingati hari pahlawan yang jatuh pada10 Nopember 2023.
Maksud dengan seni budaya Melayu dapat mempererat tali silaturahmi sesama Melayu Rempang dan meningkatkan semangat juang Melayu dalam membela tanah airnya," ujarnya.
"Tujuannya adalah untuk menunjukan bahwa Melayu rempang masih bersatu berjuang tidak mau direlokasi itu adalah nyata tidak seperti berita yang dibuat BP Batam," kata Ketua Cagar Budaya Melayu Rempang Zubri.

Perihal aksi damai, ia mengatakan bahwa masyarakat Rempang Galang tetap bersikeras menolak relokasi.
"Aksi damai kami tadi menolak relokasi tanpa syarat, menolak pernyataan pihak BP, menolak perlakuan walikota, camat dan lurah yang diduga mencoba mengintervensi pegawai dan masyarakat ataupun merayu untuk mendaftar.
Menolak warga yang pindah kembali lagi dan menjadi tim perayu kepada warga lain untuk mendaftar," pungkasnya. (Ade)
Komentar Anda :