Konsultasi Daerah POD 1 Revisi Kaliberau di Wilayah Kerja SKK Migas Repsol Sakakemang
Senin, 18-12-2023 - 13:48:44 WIB
|
Foto : Foto Bersama |
PALEMBANG - Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan kualitas operasional di sektor migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan SKK Migas dan perusahaan energi Repsol tengah menggelar konsultasi daerah (Konsulda) untuk revisi Program Operasi dan Pengembangan (POD) 1 di wilayah Kaliberau, yang merupakan bagian dari wilayah kerja SKK Migas Repsol Sakakemang, Senin (18/12/2023)
Konsulda tersebut diadakan dengan tujuan untuk mendapatkan masukan dan persetujuan dari berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, masyarakat lokal, serta pihak terkait lainnya. Melalui forum ini, diharapkan tercipta kolaborasi yang baik antara pihak industri dan pemangku kepentingan lokal, sehingga keberlanjutan kegiatan operasional migas dapat berjalan sejalan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas ESDM provinsi Sumatera Selatan, Hendriansyah, ST., M.Si mengatakan Revisi Pod merupakan rencana pengembangan sumur gas yang dilakukan oleh Repsol Sakakemang yang semestinya lapangan ini pada saat Pod di setujui di tahun 2020 sudah berproduksi di 2023, ternyata ada mundur tadi dari rencana akan berproduksi di 2028. Maka revisi tersebut yang yang disampaikan ke pemerintah daerah Sehingga nantinya menteri akan Menindaklanjuti persetujuan kembali revisi ini.
Pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten akan mensupport karena sampai dengan hari ini masih mengandalkan potensi sumber daya alam Migas ini untuk diproduksi karena dari produksi tersebut akan memberikan dana bagi hasil pada pemerintah daerah Kabupaten Musi Banyuasin
Sementara itu, Stakeholders Relations Manager Repsol, Amir Faisal Jindan mengatakan sebagai konsultan daerah untuk revisi pengembangan lapangan Kalibaru dalam tujuannya adalah konsultasi sosialisasi agar programnya Kementerian ESDM sesuai Peraturan Menteri bahwa ESDM harus koordinasi dengan permintaan daerah.
“Kami dari repsol hanyalah bagian dari tim ESDM hajat utama adalah hajat dari Kementerian untuk koordinasi dan pemerintah daerah, program kita nama programnya adalah pengembangan lapangan untuk industri Migas,” ujarnya
Harapannya adalah bagaimana industri Migas bisa terus bergerak di bumi Indonesia dan industri Migas ini bermanfaat untuk bangsa, untuk Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan dan juga untuk Repsol karena kedua pihak harus bisa saling mendukung.
“Jadi harapannya semua agar industri merupakan industri yang sangat kental dengan keuangan, tanpa itu maka tidak ada industri Migas sehingga investasi volume gas ini sangat berkaitan dengan para pengusaha / perusahaan baik lokal maupun luar tanpa membedakan mereka datang karena untuk mengambil industri yang berlaku di industri Migas Indonesia, mereka datang untuk berkontribusi jadi kita melihat bahwa Para investor Ini luar maupun dalam adalah bagaimana mereka berkontribusi mengambil peran untuk menggerakkan industri Migas karena industri migas merupakan industri yang pemerintah akan mendapatkan bagi hasil baik pusat maupun daerah yang sangat berdampak memberkikan efek ekonominya terhadap masyarakat terhadap bangsa.” Pungkasnya. (Manda)
Komentar Anda :