PALEMBANG - Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Awaluddin SPd MSi, mengungkapkan dukungan penuh terhadap program Polda Sumsel dalam mewujudkan Sumatera Selatan yang bebas dari kendaraan bermotor dengan knalpot brong. Langkah ini diambil sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan, termasuk mengurangi polusi suara di sekitar jalanan.

Awaluddin menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, sebagai bagian dari satuan pendidikan, sepakat untuk mendukung program tersebut. Menurutnya, program ini sejalan dengan prinsip bahwa lingkungan pendidikan seharusnya tidak hanya bebas dari polusi udara, tetapi juga dari polusi suara yang dihasilkan oleh knalpot brong.

"Dukungan ini merupakan salah satu langkah kami dalam menciptakan lingkungan yang nyaman di jalanan, terutama sekitar lingkungan pendidikan. Kami menghimbau kepala sekolah dan guru di SMA dan SMK di Sumsel untuk bersama-sama mengawasi agar siswa tidak menggunakan knalpot brong, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah," ungkap Awaluddin saat diwawancarai di ruang kerjanya pada Selasa (23/01/2024).

Awaluddin juga menyampaikan bahwa pihaknya akan mengevaluasi apakah sudah ada kerjasama formal antara bidang teknis SMA dan SMK dengan Polda Sumsel. Jika belum ada, Dinas Pendidikan tetap akan berupaya memberikan himbauan kepada satuan pendidikan agar tidak menggunakan knalpot brong.

Waka Kesiswaan SMA Negeri 15 Palembang, Martini menjelaskan bahwa sekolahnya sendiri tidak memperbolehkan siswa membawa motor, dan bahkan siswa yang sudah berumur 17 tahun pun tidak diizinkan parkir di sekolah. Sementara Waka Humas SMK Negeri 6 Palembang, Endang Robaya Hastuti SPd, menuturkan bahwa di sekolahnya, siswa yang terbukti menggunakan knalpot brong akan diberi peringatan dan ultimatum.

"Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk sekolah-sekolah di Sumsel, diharapkan program Polda Sumsel untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari knalpot brong dapat berjalan dengan sukses demi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan," pungkas Endang Robaya Hastuti, SPd. (Manda)